Rabu, 16 Oktober 2013

Phlegmon



Standar Operating Procedure (SOP)  penanganan Phlegmon 

Ludwig’s angina ditandai dengan infeksi/selulitis bilateral yang parah,
yang mengenai region servikal, sublingual, submandibular, disertai pergeseran posisi lidah dan kemungkinan tersumbatnya saluran pernafasan
. Ludwig’s angina
merupakan kondisi yang sangat berbahayabdan pasien harus dirawat-inap untuk mendapatkan terapi antibiotik intravena, prosedur bedah yang ekstensif untuk drainase dan pmantauan yang teratur. Keuntungan lain dari rawat inap adalahlebih mudah melakukan pengambilan radiograf, pemeriksaan laboratorium, dan berbagai tindakan konsultatif yang lain. Misalnya pemeriksaan CT bisamenyebabkan adanya gas (emfisema pada jaringan lunak) dalam jaringan ataukantung-kantung nanah yang tidak terdeteksi sebelumnya. Karena dekatnya letak sarana laboratorium, maka dapat dilakukan pengiriman bahan untuk kultur (khususnya untuk pemeriksaan bakteri anaerob) dengan cepat, misalnya sampeldarah dan jaringan. Perhitungan sel-sel darah lengkap (CBC), hemoglobin danhematokrit, ESR, dan penentuan elektrolit serum (ini sangat kritis apabila pasienmenerima terapi cairan intravena) yang sering atau dilakukan setiap hari,semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Baragkali keuntungan utama dari rawatinap adalahtersediya pelayanan rujukan, erutama untuk penyakit menular, terapirespiratorik dan diabetik. Tempat yang paling baik yntyk melakukan perawatanadalah rumah sakit.Phlegmon dasar mulut (submandibular atau sublingual space) atau
Ludwig’s Angin
a.
Ludwig’s Angina dikemukakan pertama kali oleh Von Ludwig
 pada 1836 sebagai selulitis dan infeksi jaringan lunak disekeliling kelenjar 
mandibula. Kata Angina pada Ludwig’s Angina dihubungkan dengan sensasi
tercekik akibat obstruksi saluran nafas secara mend
adak. Ludwig’s Angina
merupakan infeksi yang berasala dari gigi kibat penjalaran pus dari abses
 periapikal tergantung jenis gigi (sepei pada fasial spaces). Kriteria yan mendasari
suatu keadaan disebut dengan Ludwig’s Angina yaitu :
 1.

Proses selulitis pada submanibular space baik unilteral atau bilateral2.

Keterlibatan mandibular space baik uniletral atau bilateral3.

Adanya gangrene dengan keluarnya cairan serosangiinous yangmeragukan ketika dilakukan insisi dan tidak jelas apakan itu pus4.

Mengenai fasia, otot, jaringan ikat dan sedikit jaringan kelenjar 5.

Penyebara secara langsung dan tidaka ada penyebarab secara limfatik 
Gejala Ludwig’s Angina yaitu : sakit dan bengkak pada leher, leher 
menjadi merah, demam, le,ah , lesu, mudah capek, bingung dan perubahanmental, dan kesulitan bernafas gejala ini menunjukkan suatu keadaan darurat)
yaitu obstruksi jalan nafas. Pasien Ludwig’s Angina akan mengeluh bengkak yang
 jelas dan jaringan lunak pada anterior leher, jika dipelpasi tidak terdapat fluktuasi.Komplikasi paling
serius dari Ludwig’s Angina adalah adanya penekanan jalan
nafas akibat pembengkakan yang berlangsung hebat. Diperlukan tindakan bedahsegera dengan trakeostomisebagai jaln nafas buatan. Kemudian jika saluran nafastelah ditanganidapat diberikan antibiotic dan dilakukan incise ada pus untuk mengurangi tekanan. Perlu dilakukan perawatan gigi pada penyebab infeksi(sumber infeksi)baik perawatan endodontic maupun periodontik.


Posted by drg. Asnul Arfani Labels: Oral Surgery
Rongga mulut merupakan tempat hidup bakteri aerob dan anaerob yang berjumlah lebih dari 400 ribu spesies bakteri. Perbandingan antara bakteri aerob dengan anaerob adalah 10:1 sampai 100:1. Organisme-organisme ini merupakan flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulkus ginggiva, mucous membrane, dorsum lidah, saliva, dan mukosa mulut. Infeksi odontogen dapat menyebar secara perkontinuitatum hematogen dan limfogen, seperti periodontitis apikalis yang berasal dari gigi yang nekrosis. infeksi gigi dapat terjadi melalui berbagai jalan yaitu lewat penghantaran yang endogenus dan melalui masuknya bakteri ke dalam pulpa gigi yang vital dan steril. 
Berdasarkan tipe infeksinya, infeksi odontogen dapat dibagi menjadi :
  1. Infeksi odontogen lokal / terlokalisir : Abses periodontal akut, periimplantitis
  2. Infeksi odontogen luas / menyebar  : early cellulitis, deep space infection
  3. Life threatening : Facilitis dan Ludwig's angina
Salah satu infeksi odotogenik yang sering terjadi adalah Phlegmon. Phlegmon atau Ludwig's angina adalah suatu penyakit kegawatdaruratan, yaitu terjadinya penyebaran infeksi secara difus progresif dengan cepat yang menyebabkan timbulnya infeksi dan tumpukan nanah pada daerah rahang bawah kanan dan kiri (submandibula) dan dagu (submental) serta bawah lidah (sublingual), yang dapat berlanjut menyebabkan gangguan jalan nafas dengan gejala berupa  perasaan tercekik dan sulit untuk bernafas secara cepat (mirip dengan pada saat terjadinya serangan jantung yang biasa dikenal dengan angina pectoris). Sedangkan Ludwig's angina sendiri berasal dari nama seorang ahli bedah Jerman yaitu Wilhem Von Ludwig yang pertama melaporkan kasus tersebut. 
Phlegmon adalah infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Streptokokus yang menginfeksi lapisan dalam dasar mulut yang ditandai dengan pembengkakan yang dapat menutup saluran nafas. Phlegmon berawal dari infeksi pada gigi (odontogenik), 90% kasus diakibatkan oleh odontogenik, dan 95% kasus melibatkan submandibula bilateral dan gangguan jalan nafas merupakan komplikasi yang berbahaya dan seringkali merenggut nyawa. Angka kematian sebelum dikenalnya antibiotik mencapai angka 50% dari seluruh kasus yang dilaporkan, sejalan dengan perkembangan antibiotika, perawatan bedah yang baik, serta tindakan yang cepat dan tepat, maka saat ini angka kematian (mortalitas) hanya 8%.
Kata angina pada Ludwig's angina dihubungkan dengan sensasi tercekik akibat obstruksi saluran nafas secara mendadak. Penyakit ini merupakan infeksi yang berasal dari gigi akibat perjalaran pus dari abses periapikal.
Gejala dari Ludwig's angina yaitu :
  • sakit dan bengkak pada leher
  • leher menjadi merah
  • demam
  • lemah dan lesu
  • mudah capek
  • kesulitan bernafas
 pasien yang menderita penyakit ini mengeluh bengkak yang jelas dan lunak pada bagian anterior leher, jika dilakukan palpasi tidak terdapat fluktuasi. Bila terjadi penyakit ini maka perlu dilakukan tindakan bedah dengan segera dengan trakeostomi sebagai jalan nafaas buatan. Kemudian jika jalan nafas telah ditangani dapat diberikan antibiotik dan dilakukan incisi pada pus untuk mengurangi tekanan. Dan juga perlu dilakukan perawatan gigi penyebab infeksi (sumber infeksi) baik perawatan endodontik maupun periodontik.
Kejadian dari phlegmon ini akan menghebat seiring dengan keadaan umum dari penderita, bila penderita mempunyai keadaan umum yang jelek (diabetes dan sebagainya) maka phlegmon akan bergerak ke arah potensial space atau rongga jaringan ikat kendor yang berada di bawahnya, dan hal ini bisa mengakibatkan sepsis atau bakeri meracuni pembuluh darah.