Standar Operating Procedure (SOP)
penanganan Phlegmon
Ludwig’s angina ditandai dengan infeksi/selulitis bilateral
yang parah,
yang mengenai region servikal, sublingual, submandibular,
disertai pergeseran posisi lidah dan kemungkinan tersumbatnya saluran
pernafasan
. Ludwig’s angina
merupakan kondisi yang sangat berbahayabdan pasien harus
dirawat-inap untuk mendapatkan terapi antibiotik intravena, prosedur bedah
yang ekstensif untuk drainase dan pmantauan yang teratur. Keuntungan lain
dari rawat inap adalahlebih mudah melakukan pengambilan radiograf, pemeriksaan
laboratorium, dan berbagai tindakan konsultatif yang lain. Misalnya
pemeriksaan CT bisamenyebabkan adanya gas (emfisema pada jaringan lunak) dalam
jaringan ataukantung-kantung nanah yang tidak terdeteksi sebelumnya. Karena
dekatnya letak sarana laboratorium, maka dapat dilakukan pengiriman bahan
untuk kultur (khususnya untuk pemeriksaan bakteri anaerob) dengan cepat,
misalnya sampeldarah dan jaringan. Perhitungan sel-sel darah lengkap (CBC), hemoglobin
danhematokrit, ESR, dan penentuan elektrolit serum (ini sangat kritis apabila
pasienmenerima terapi cairan intravena) yang sering atau dilakukan setiap
hari,semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Baragkali keuntungan utama dari
rawatinap adalahtersediya pelayanan rujukan, erutama untuk penyakit menular,
terapirespiratorik dan diabetik. Tempat yang paling baik yntyk melakukan
perawatanadalah rumah sakit.Phlegmon dasar mulut (submandibular atau sublingual
space) atau
Ludwig’s Angin
a.
Ludwig’s Angina dikemukakan pertama kali oleh Von Ludwig
pada 1836 sebagai selulitis dan infeksi jaringan lunak
disekeliling kelenjar
mandibula. Kata Angina pada Ludwig’s Angina dihubungkan
dengan sensasi
tercekik akibat obstruksi saluran nafas secara mend
adak. Ludwig’s Angina
merupakan infeksi yang berasala dari gigi kibat penjalaran
pus dari abses
periapikal tergantung jenis gigi (sepei pada fasial
spaces). Kriteria yan mendasari
suatu keadaan disebut dengan Ludwig’s Angina yaitu :
1.
Proses selulitis pada submanibular space baik unilteral atau
bilateral2.
Keterlibatan mandibular space baik uniletral atau
bilateral3.
Adanya gangrene dengan keluarnya cairan serosangiinous
yangmeragukan ketika dilakukan insisi dan tidak jelas apakan itu pus4.
Mengenai fasia, otot, jaringan ikat dan sedikit jaringan
kelenjar 5.
Penyebara secara langsung dan tidaka ada penyebarab secara
limfatik
Gejala Ludwig’s Angina yaitu : sakit dan bengkak pada leher,
leher
menjadi merah, demam, le,ah , lesu, mudah capek, bingung dan
perubahanmental, dan kesulitan bernafas gejala ini menunjukkan suatu keadaan
darurat)
yaitu obstruksi jalan nafas. Pasien Ludwig’s Angina akan
mengeluh bengkak yang
jelas dan jaringan lunak pada anterior leher, jika
dipelpasi tidak terdapat fluktuasi.Komplikasi paling
serius dari Ludwig’s Angina adalah adanya penekanan jalan
nafas akibat pembengkakan yang berlangsung hebat. Diperlukan
tindakan bedahsegera dengan trakeostomisebagai jaln nafas buatan. Kemudian jika
saluran nafastelah ditanganidapat diberikan antibiotic dan dilakukan incise ada
pus untuk mengurangi tekanan. Perlu dilakukan perawatan gigi pada penyebab
infeksi(sumber infeksi)baik perawatan endodontic maupun periodontik.
Rongga mulut merupakan tempat hidup
bakteri aerob dan anaerob yang berjumlah lebih dari 400 ribu spesies bakteri.
Perbandingan antara bakteri aerob dengan anaerob adalah 10:1 sampai 100:1.
Organisme-organisme ini merupakan flora normal dalam mulut yang terdapat dalam
plak gigi, cairan sulkus ginggiva, mucous membrane, dorsum lidah, saliva, dan
mukosa mulut. Infeksi odontogen dapat menyebar secara perkontinuitatum
hematogen dan limfogen, seperti periodontitis apikalis yang berasal dari gigi
yang nekrosis. infeksi gigi dapat terjadi melalui berbagai jalan yaitu lewat
penghantaran yang endogenus dan melalui masuknya bakteri ke dalam pulpa gigi
yang vital dan steril.
Berdasarkan tipe infeksinya, infeksi
odontogen dapat dibagi menjadi :
- Infeksi odontogen lokal / terlokalisir : Abses periodontal akut, periimplantitis
- Infeksi odontogen luas / menyebar : early cellulitis, deep space infection
- Life threatening : Facilitis dan Ludwig's angina
Salah satu infeksi odotogenik yang
sering terjadi adalah Phlegmon. Phlegmon atau Ludwig's angina
adalah suatu penyakit kegawatdaruratan, yaitu terjadinya penyebaran infeksi
secara difus progresif dengan cepat yang menyebabkan timbulnya infeksi dan
tumpukan nanah pada daerah rahang bawah kanan dan kiri (submandibula) dan dagu
(submental) serta bawah lidah (sublingual), yang dapat berlanjut menyebabkan
gangguan jalan nafas dengan gejala berupa perasaan tercekik dan sulit
untuk bernafas secara cepat (mirip dengan pada saat terjadinya serangan jantung
yang biasa dikenal dengan angina pectoris). Sedangkan Ludwig's angina
sendiri berasal dari nama seorang ahli bedah Jerman yaitu Wilhem Von Ludwig
yang pertama melaporkan kasus tersebut.
Phlegmon adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh kuman Streptokokus yang menginfeksi lapisan dalam dasar mulut
yang ditandai dengan pembengkakan yang dapat menutup saluran nafas. Phlegmon
berawal dari infeksi pada gigi (odontogenik), 90% kasus diakibatkan oleh
odontogenik, dan 95% kasus melibatkan submandibula bilateral dan gangguan jalan
nafas merupakan komplikasi yang berbahaya dan seringkali merenggut nyawa. Angka
kematian sebelum dikenalnya antibiotik mencapai angka 50% dari seluruh kasus
yang dilaporkan, sejalan dengan perkembangan antibiotika, perawatan bedah yang
baik, serta tindakan yang cepat dan tepat, maka saat ini angka kematian
(mortalitas) hanya 8%.
Kata angina pada Ludwig's angina
dihubungkan dengan sensasi tercekik akibat obstruksi saluran nafas secara
mendadak. Penyakit ini merupakan infeksi yang berasal dari gigi akibat
perjalaran pus dari abses periapikal.
Gejala dari Ludwig's angina yaitu :
- sakit dan bengkak pada leher
- leher menjadi merah
- demam
- lemah dan lesu
- mudah capek
- kesulitan bernafas
pasien yang menderita penyakit
ini mengeluh bengkak yang jelas dan lunak pada bagian anterior leher, jika
dilakukan palpasi tidak terdapat fluktuasi. Bila terjadi penyakit ini maka
perlu dilakukan tindakan bedah dengan segera dengan trakeostomi sebagai jalan
nafaas buatan. Kemudian jika jalan nafas telah ditangani dapat diberikan
antibiotik dan dilakukan incisi pada pus untuk mengurangi tekanan. Dan juga
perlu dilakukan perawatan gigi penyebab infeksi (sumber infeksi) baik perawatan
endodontik maupun periodontik.
Kejadian dari phlegmon ini akan
menghebat seiring dengan keadaan umum dari penderita, bila penderita mempunyai
keadaan umum yang jelek (diabetes dan sebagainya) maka phlegmon akan bergerak
ke arah potensial space atau rongga jaringan ikat kendor yang berada di
bawahnya, dan hal ini bisa mengakibatkan sepsis atau bakeri meracuni pembuluh
darah.